Cheryl - Gracia - Jubilea

Cheryl - Gracia - Jubilea
Beradu Akting di depan Kamera!!!!

Kakak - Adik beradu senyum!!!!!

Kakak - Adik beradu senyum!!!!!
Kayak papa - mamanya yang murah senyum....(heeee kalo lagi mood yaaaa)

Perempuan-perempuan penggoda tidur nyenyakku!!!

Perempuan-perempuan penggoda tidur nyenyakku!!!
Caecilia Jubilea Kristanti, Augustina Mirah Kristanto, Faustina Gracia Kristanti

Kalau udah besar ...., mau jadi apa yaaaaaaa? (memang lucu...naaaak, kamu...)

Kalau udah besar ...., mau jadi apa yaaaaaaa? (memang lucu...naaaak, kamu...)
Faustina Gracia Kristanti (Anak ke 2) .

Lea Juara 1 Lomba Piano di Empire Palace Surabaya

Lea Juara 1 Lomba Piano di Empire Palace Surabaya
Sempat mau mogok les, eeee ..... malah Juara 1, berarti memang bakatmu....lea. Selamat yaaaaaa!!!!!!

Berdoa di depan Bunda Maria

Berdoa di depan Bunda Maria
Faustina Gracia Kristanti n Mamanya

Anak Kedua Kami Faustina Gracia Kristanti diBaptis di Katedral Surabaya

Anak Kedua Kami Faustina Gracia Kristanti diBaptis di Katedral Surabaya
Keluarga Yulius Kristanto Bersama Romo Eko Budi Susilo n Bu Caecilia (sebelah Lea)

Contoh Kesederhanaan dari Artis Senior Widyawati

Contoh Kesederhanaan dari Artis Senior Widyawati
Bangga juga, lhoooooo!!!!!

Pose sama Artis , reeek!!!

Pose sama Artis , reeek!!!
Yulius k. n Sarwana (WARNA)

Santa Caecilia... doakanlah kami!!

Santa Caecilia... doakanlah kami!!
Pelindung para penyanyi

Jadikan Hidup Anda lebih Berwarna!!

Jadikan Hidup Anda lebih Berwarna!!
Bagai Bunga mekar nan indah...

Bernyanyilah selagi masih muda!!!

Bernyanyilah selagi masih muda!!!
Ayoooo... bersorak - sorai bersama...

Belajar bernyanyi itu Penting!

Belajar bernyanyi itu Penting!
Do - re - mi - fa.......

Rabu, 14 April 2010

SOLADO VOICE SURABAYA

Setelah berbulan-bulan pasif, dengan aneka kesibukan dan pekerjaan yang waaaooooouwww menumpuk, saya gak bisa aktif nulis di blog ini.
maaflaaah, n harap maklumlaaaah.

and saat ini saya ingin memperkenalkan aktivitas baru saya. Yaitu di Bina Vokalia SOLADO VOICE SURABAYA. Merupakan suatu wadah untuk melatih kemampuan bernyanyi untuk tua muda , gereja non gereja, klasik, semi klasik, maupun populer.

anda yang ingin mengembangkan bakat bernyanyi anda bisa di sini.

Sanggar Bina Vokalia Solado Voice : di TB Petra Togamas Jl. Pucang Anom Timur 5 Surabaya (dekat Raya Kertajaya), telp : 031 - 60238107, 031 - 71634173, atau Hp 081 653 1917.

Peserta didik akan dilatih oleh guru-guru vokal yang berpengalaman, dengan pimpinan Yulius Kristantyo, S.S.

Tingkatkan kemampuan bernyanyi anda di sini: Bina Vokalia SOLADO VOICE Surabaya.

Bernyanyilah selagi masih bisa bernafas.

Sabtu, 18 April 2009

Lagu Pop Rohani Favorit Saya

KAULAH HARAPANKU
(Sari Simorangkir)

Bukan dengan kekuatanku
Kudapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri

Engkaulah kuatku
Yang menopangku

Kupandang wajahmu dan berseru
Pertolonganku datang dariMu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku

Surat Untuk Para Komposer / Pencipta Lagu Gerejawi

SURAT UNTUK
PARA PEMERHATI LAGU LITURGI
/ KOMPONIS LAGU GEREJA
====================================
KOMISI LITURGI
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Jakarta, 8 April 2009

Kepada Yth.
Para Pemerhati Lagu Liturgi,
Para Penulis/Penggubah (Komponis) Lagu Liturgi Gereja
di Indonesia.


Damai Kristus.

Selamat memasuki Trihari Suci dan selamat menyongsong Hari Raya Paskah 2009.

Komisi Liturgi KWI sudah hampir menyelesaikan terjemahan buku Tata Perayaan Perkawinan (terjemahan dari Ordo Matrimonium). Dalam waktu dekat naskah terjemahan buku ini akan diserahkan kepada Presidium KWI untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan (approbatio) dari para Uskup Indonesia, dan kemudian a.n. KWI meminta recognitio dari Roma.

Sejalan dengan rencana penerbitan buku Tata Perayaan Perkawinan ini, Komisi Liturgi KWI membuka kesempatan istimewa secara khusus bagi para komponis Gereja untuk menggubah lagu-lagu perkawinan, yang syairnya diambilkan dari doa-doa maupun kutipan-kutipan Alkitab yang digunakan dalam buku Tata Perayaan Perkawinan ini (doa dan ayat Alkitab terlampir, di bagian bawah email ini). Selain lagu-lagu baru, kami juga mengharapkan kiriman lagu-lagu perkawinan yang Anda miliki dan yang menurut Anda baik untuk diterbitkan lagi.

Lagu-lagu perkawinan yang dikirim ini akan diperiksa oleh Seksi Musik Komisi Liturgi KWI bersama para ahli dalam bidang ini, sebelum diterbitkan oleh Komisi Liturgi KWI sebagai buku nyanyian liturgi perkawinan resmi.

Untuk maksud tersebut, Komisi Liturgi KWI mengharapkan bantuan Anda untuk meneruskan email ini kepada sahabat, kenalan Anda yang memiliki minat dan bakat dalam hal menulis/menggubah lagu liturgi. Terima kasih atas bantuan Anda.

Hasil gubahan lagu perkawinan ini dikirim ke Sekretariat Komisi Liturgi KWI paling lambat hari SENIN, 15 JUNI 2009.
Alamat: Komisi Liturgi KWI
Jl. Cut Meutia 10 - Jakarta 10340
E-mail: komlit-kwi@kawali.org

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi Komisi Liturgi KWI (Bpk. H.J. Asno) di nomor telpon: 021 - 315 3912, 315 4714, e-mail: asno@kawali.org.
Berikut ini lagu-lagu yang dibutuhkan untuk Perayaan Perkawinan (Praenotanda no. 30, 57, 56, 52):

 Lagu Pembuka – bernada Puji-Syukur atas Keselamatan dalam konteks isi Injil - Perarakan Masuk (dikaitkan dengan bacaan)
 Kyrie - Gloria
 Nyanyian Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil: di sini perlu dibuat melodi sesuai dengan ayat mazmurnya. (Praenotanda no. 30, dan no. 58)
 Dalam Upacara Perkawinan
o Mohon Doa Restu, cukup diiringi musik Instrumentalia, atau keheningan dalam doa (di masa Prapaskah/Adven). Dapat juga diiringi nyanyian sederhana, tidak menyita waktu, a.l. lebih didominasi solis, penyanyi tunggal).
o Sesudah Penerimaan Janji Perkawinan oleh Imam:

 I : Marilah memuji Tuhan
 U : Syukur kepada Allah
  Umat dan Kor menyanyikan suatu lagu Pujian atas Karya Tuhan yang telah mempersatukan kedua mempelai ini.

o Kalau “Berkat untuk Mempelai” diadakan sebelum Doa Umat maka dapat dinyanyikan suatu lagu Pujian.

 Lagu Perarakan Bahan-bahan Persembahan
 Kudus
 Agnus Dei,
 Puji-Syukur sesudah Komuni dalam konteks kesatuan dalam cinta Perkawinan dan kesaksian hidup.
 Lagu mengiringi perarakan ke patung S.P. Maria
 Lagu Penutup

Untuk membantu dalam menggubah lagu, kami lampirkan syair doa-doa dan kutipan Alkitab.

Demikian informasi dan permintaan kami. Komisi Liturgi KWI mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda.


Teriring salam dan hormat

Ttd

Rm. Bosco da Cunha, OCarm
Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI


Lampiran:
1. Teks Bacaan injil

• Mt 5, 1-12a: “Bersukacita dan bergembiralah sebab besarlah ganjaranmu di surga.”
Pada waktu itu: Yesus melihat banyak orang…..sebab besarlah ganjaranmu di surga.

• Mt 5, 13-16: “Kamu adalah terang dunia.”
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada para murid-Nya: kamu adalah garam dunia.

• Mt 7.21.24-29 (panjang) atau: 21.24-25 (singkat): “Ia membangun rumahnya di atas batu karang.”
Pada waktu itu: Yesus bersabda kepada para murid-Nya: Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan……

• Mt 19, 3-6: “Yang telah disatukan Allah, janganlah diceraikan oleh manusia.”*
Pada waktu itu: orang-orang farisi dating kepada Yesus…

• Mt 22, 35-40: “Inilah perintah yang terbesar dan pertama. Dan yang kedua sama sama dengan ini.”
Pada waktu itu: satu dari orang-orang farisi, yakni seorang ahli Taurat…

• Mk 10, 6-9: “Mereka bukan lagi dua melainkan satu.”*
Pada waktu itu: Yesus bersabda: Pada awal penciptaan….

• Yoh 2, 1-11: “Demikianlah Yesus mulai mengerjakan tanda-tanda di Kana, Galilea.”*
Pada waktu itu: diadakan di Kana, Galilea….

• Yoh 15, 9-12: “Tinggalah dalam kasih-Ku.”
Pada waktu itu: Yesus bersabda kepada para murid-Nya: Seperti Bapa mengasihi Aku…….

• Yoh 15, 12-16: “Inilah perintah-Ku kepadamu, supaya kamu saling mengasihi….”
Pada waktu itu: Yesus bersabda kepada para murid-Nya: Inilah perintah-Ku…

• Yoh 17, 20-26 (panjang) atau 20-23 (singkat): “Semoga mereka semua bersatu padu.”
Pada waktu itu: (seraya menengadah ke langit, Yesus berdoa seraya berkata: Bapa yang kudus,) Aku berdoa bukan saja untuk mereka ini….


2. MAZMUR TANGGAPAN:

• Mz 32 (33), 12 dan 18. 20-21. 22
Ref 5b: Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.

• Mz 33(34), 2-3. 4-5. 6-7. 8-9.
Ref (2a): Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Atau: Kecaplah dan lihatlah betapa manisnya Tuhan.

• Mz 102(103), 1-2. 8 dan 13. 17-18a:
Ref (8a): Tuhan itu Pengasih dan Penyayang.
Atau: Belaskasih Tuhan dari kekal sampai kekal bagi orang-orang yang takut kepada-Nya.

• Mz 111(112), 1-2. 3-4. 5-7a. 7bc-8.9.
Ref (bdk. .1): Berbahagialah orang yang sangat suka akan perintah Tuhan.
Atau: Alleluya.

• Mz 127(128), 1-2.3.4-5.*
Ref (bdk. 1): Berbahagialah semua orang yang takut akan Tuhan.
Atau ( 4): Lihatlah betapa diberkati, orang laki-laki yang takut akan Tuhan.

• Mz 144 (145), 8-9.10 dan 15. 17-18
Ref (9a): Manislah Tuhan semesta alam.

• Mz 148, 1-2. 3-4. 9-10. 11-13ab. 13c-14a
Ref (13a): Pujilah nama Tuhan.
Atau: Alleluya.


Lamp:
Teks Peneguhan dan pengukuhan. Janji: TPP 24 - 26
- setia dalam untung malang .
- yang disatukan Allah janganlah diceraikan manusia.

Untuk mengikrarkan perkawinan kudus gerejani ini,
berjabat-tanganlah, arahkanlah hati kepada Allah,
dan nyatakanlah kesepakatan kalian.

Aku, N…, memilih engkau, N…, menjadi istriku.
Aku berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang,
di waktu sehat dan sakit.
Aku akan mencintai dan menghormati engkau sepanjang hidupku.

Aku, N…, memilih engkau, N…, menjadi suamiku.
Aku berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang,
di waktu sehat dan sakit.
Aku akan mencintai dan menghormati engkau sepanjang hidupku.

Semoga Tuhan memperteguh janji
yang kalian nyatakan di hadapan Gereja ini
dan berkenan melimpahkan berkat-Nya kepada kalian berdua.
Yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.

Semoga Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub,
yang telah mempersatukan manusia pertama di Taman Eden,
mengukuhkan dan memberkati perkawinan
yang kalian laksanakan di hadapan Gereja dalam Kristus.
Yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.

Atas nama Gereja Allah,
di hadapan para saksi dan umat Allah yang hadir di sini,
saya menegaskan
bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini
adalah perkawinan Katolik yang sah.
Semoga bagimu berdua sakramen ini menjadi
sumber kekuatan dan kebahagiaan.
Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.

Bagi Teman-teman para Komponis / Pencipta Lagu / Arranger yang berminat bisa menghubungi:Yulius Kristanto, S.S. (031-6023 8107 atau 081 6531917) Email: yuliuskristantomulit@yahoo.co.id

$$$$$$$$$$$$$$

Minggu, 15 Februari 2009

LOW PROFIL DIRIGEN TERBAIK

Ike Maria Sinandang: Dirigen Terbaik
Kompetisi Paduan Suara
Antarparoki Se-Keuskupan Surabaya

Melihat sosok yang satu ini, kita akan mempunyai gambaran tentangnya yang terkadang santai, cenderung kurang serius, kadang mengeluh, suka guyon, dan suka makan. Makanya badannya sangat subur. Namun di balik itu semua ada suatu potensi besar yang beberapa tahun terakhir mulai menampakkan hasil yang gemilang, yaitu di bidang paduan suara. Ya.., Ike Maria Sinandang adalah sosok tersebut di atas. Dia mempunyai talenta bernyanyi yang sangat baik dan kemampuan memimpin paduan suara yang low profile.

Bernyanyi mulai dia kenal sejak masih SD dan berlanjut terus sampai dia kuliah di Ubaya. Paduan Suara adalah jujugan dia yang pertama selain bangku sekolah/kuliah. Maka tidak heran waktu dan pengalamannya semakin mematangkan proses belajarnya baik sebagai penyanyi maupun sebagai dirigen. Apalagi setelah lulus kuliah di Farmasi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan bernyanyi. Dia semakin mempunyai waktu yang cukup untuk lebih mengembangkannya. Keaktivannya di bidang paduan suara pun semakin menggila. Selain dulunya aktif di sekolah atau kampus, dia juga aktif di gereja. Maka tidak heran bila kita sering menjumpainya setiap minggu di gereja Katolik, terutama di gereja St. Maria Tak Bercela Ngagel Surabaya.

Beberapa paduan suara pernah di singgahi, entah hanya mampir, ikut belajar bernyanyi, maupun ikut pelayanan. Dari paduan suara SMA, PSM (mahasiswa), LI, KPMG, koor mudika, wilayah, jadi pemazmur, solis, kelompok Rosa Mystica, PS Paroki, dan beberapa yang lain. Semangatnya untuk maju pun terlihat jelas. Misalnya ketika ada festival paduan suara atau konser, dia berusaha mengajak teman-temannya untuk menyaksikannya. Bahkan beberapa kali terlihat dia belajar banyak dari teks atau partitur-partitur yang mungkin dia belum kenal. Kebiasaan lain yang setidaknya memacunya untuk lebih maju adalah ke WARNET. Ya…, di sinilah terkadang dia mengisi waktu luang untuk down loud paduan suara atau sekedar melihat dan mendengar paduan suara hebat-hebat di You Tube.

Beberapa bulan yang lalu dia sempat memimpin konser lagu-lagu klasik di SMTB, kemudian membawa tim Rosa Mystica juara 1 Festival Paduan suara di PDS se Surabaya. Dan baru-baru ini dia pun mengawal tim paduan suara Paroki St. Maria Tak Bercela Ngagel Surabaya menjadi Juara Umum dalam kompetisi Paduan Suara Antarparoki Se-Keuskupan Surabaya. Predikat ini diperoleh karena tim yang dia pimpin juara 1 kategori Lagu Liturgi Klasik, juara 1 kategori Lagu Maria, dan juara 3 kategori Lagu Liturgi Inkulturasi. Kebahagiaannya semakin lengkap ketika menerima predikat Dirigen Terbaik dalam even itu. Para juri yang terdiri dari Yoseph Suryadi, Albertus Wishnu, Budi Susanto sepakat mengangkat dia sebagai Dirigen terbaik karena kemampuannya dalam membawa tim ke peringkat paling tinggi, dan kemampuan dia dalam mempengaruhi dan memimpin anggota timnya untuk bernyanyi lebih maksimal selama di atas panggung.

Proficiat untuk Ike Maria Sinandang dan Tim Paduan Suara Paroki Santa Maria Tak Bercela Ngagel Surabaya, semoga bisa menjadi contoh bagi tim yang lain bukan hanya ketika kompetisi saja, namun juga dalam setiap pelayanan paduan suara di perayaan ekaristi setiap hari Minggu di gereja. Maju terus, tingkatkan kualitas paduan suara paroki kita semua!! (Yogi, K)

Kompetisi Paduan Suara AntarParoki Keuskupan Surabaya

Proficiat: Kompetisi Paduan Suara Antarparoki
Se-Keuskupan Surabaya 2009

Sudah belasan tahun terakhir ini, di Keuskupan Surabaya memang tidak pernah terdengar lomba , festival, kompetisi paduan suara/koor gereja. Baru Januari ini, kompetisi paduan suara digelar kembali oleh Bidang Musik Liturgi Komisi Liturgi Keuskupan Surabaya. Di bawah komando Yulius Kristanto, S.S. selaku Koordinator Bidang Musik Liturgi, dan Ketua pelaksana, acara besar ini menjadi suatu kenyataan. Persiapan dan perjuangan panjang panitia dimulai sejak Juli 2008. Berbagai pertemuan kecil mematangkan ide besar ini dilakukan oleh Yulius Kristanto, Mateus Suprat, Agustinus, Arens, Gervas sampai membentuk panitia yang lebih besar. Sosialisasi pun dilakukan mulai Agustus sampai Nopember awal, termasuk melobi paroki-paroki baik di Surabaya maupun di luar Surabaya untuk berani mempersiapkan, membentuk dan mengikuti kompetisi ini.

Kompetisi ini nampaknya ditunggu oleh banyak tokoh musik maupun koor-koor paroki. Kompetisi yang hanya dikhususkan untuk koor yang berbasis paroki ini cukup ketat dalam penyelenggaraannya. Bahkan anggota pun tidak boleh sembarangan. Artinya panitia menggunakan persyaratan yang cukup ketat. Anggota dan dirigen paduan suara berdomisili di wilayah parokinya, terdiri mudika dan dewasa, dengan perbandingan 40%:60% atau sebaliknya. Mudika mulai 16 - 25 tahun, dewasa mulai 26 – 50 tahun. Sementara pelatih dan organis atau pemain musik diperbolehkan dari luar paroki.

Kompetisi paduan suara yang terdiri dari tiga kategori yaitu kategori Lagu Liturgi Klasik, Lagu Maria, dan Lagu Liturgi Inkulturasi diikuti 24 (dua puluh empat) paroki dari Rembang, Tuban, Bojonegoro, Tulungagung, Kediri, Pare, Blitar, Mojokerto, , Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya sendiri yang terdiri dari 14 paroki. Ketika acara dibuka pada pukul 09.00 oleh Romo Dicky Rukmanto, antusiasme penonton dan undangan sangat tinggi. Terbukti mulai pukul 08.30 sudah banyak yang berdatangan untuk memberikan dukungan pada timnya masing-masing. Bahkan Auditorium Unika Widya Mandala selalu dijejali penonton sampai pengumuman para pemenang pukul 16.00 WIB.

Acara kompetisi ini juga menarik perhatian para romo, suster, dan frater. Terlihat di antara penonton hadir pula selain Romo Dicky Rukmanto, Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Romo Eko Budi Soesilo, Romo Dwi Joko, Romo Edy Laksito, Romo Jelantik, Romo Lucius, Romo Ronny, Romo Agus, dan beberapa yang lain. Ratusan orang secara serius memperhatikan penampilan setiap tim. Kompetisi paduan suara tahun ini memang terasa istimewa, selain menggunakan sistem kategori lagu, pesertanya pun di luar dugaan. Pada awalnya panitia hanya menarget lebih kurang 15-16 peserta. Namun kenyataannya malahan 24 paduan suara paroki di Keuskupan Surabaya, baik di Surabaya maupun di luar Surabaya. Acungan jempol perlu diberikan untuk paroki di luar kevikepan Surabaya, Misalnya. Paroki St. Petrus dan Paulus Rembang, St. Petrus Tuban, St. Paulus Bojonegoro, St. Mateus Pare, St. Maria Di Kandung Tak Bernoda Asal Tulungagung, St. Vincentius Kediri, Santo Yusup Blitar, St. Yosef Mojokerto, kemudian (vikep Surabaya) St. Perawan Maria Gresik, St. Maria Annuntiata Sidoarjo dan beberapa paroki di Surabaya. Semangat dan minat untuk belajar para peserta dari luar Surabaya sangat besar. Seperti yang diungkapkan Perwakilan dari Paroki Bojonegoro Pak Kondi, »Kami mengikuti kompetisi ini, sekaligus ingin belajar dari teman-teman Surabaya. Memang dalam banyak hal kami ketinggalan, apalagi masalah teknik bernyanyi. Semoga dengan mengikuti acara ini, kami mendapatkan pembelajaran yang sangat baik untuk peningkatan kualitas pelayanan kami di daerah.” Lain dengan paroki Bojonegoro, Perwakilan Paroki Rembang pun juga berharap mendapatkan pembelajaran dari kompetisi ini. Seperti disampaikan pak Putut, official tim paduan suara Paroki Rembang.” Untuk mengikuti kompetisi ini, bagi kami tidak mudah. Karena keterbatasan anggota dengan batas usia tertentu. Sementara di paroki kami banyak yang sudah sepuh-sepuh, sehingga kami harus mencari tambahan anggota dari anak mudika di Lasem. Kompetisi ini memacu kami untuk saling belajar dalam bernyanyi yang lebih baik.”

Selama mempersiapkan kompetisi ini, banyak cerita suka duka dari setiap peserta. Masalah suka pasti banyak. Selain kebersamaan, semangat, keceriaan, bisa saling mengenal, lebih dekat dengan anggota paduan suara yang lain, terbentuknya koor paroki baru yang lebih muda dan lain-lain. Namun duka atau kesulitan bukan berarti tidak ada. Seperti yang disampaikan Pak Endro pelatih kawakan dari Tulungagung,”waaah…, susahnya mengumpulkan anggota untuk latihan. Dengan berbagai macam kesibukan dan acara, atau pekerjaan, akhirnya berimbas pada latihan-latihan kami. Minggu lalu yang datang anggota 1 sampai dengan 15, besoknya ganti anggota 10 sampai 25, besoknya lagi anggota 15 sampai 27, dan seterusnya. Lha… kalau begini…, kapan kumpulnya..ya..?”
Permasalahan seperti ini juga dirasakan oleh tim dari Surabaya, misalnya tim St, Yusuf Karang Pilang, seperti diungkapkan Luvy, salah satu anggotanya. Bahwa latihan berulang kali tapi yang datang selalu sedikit dan bergantian. Baru kelihatan jelas banyak hari-hari menjelang kompetisi. Bahkan paroki sebesar St. Yakobus Citraland dan paroki Hati Kudus Yesus pun mengeluhkan hal serupa. Nampaknya mengumpulkan anggota dalam jangka waktu tertentu, secara rutin dan sebagian besar anak-anak muda cukup sulit. Faktor pekerjaan, waktu latihan dan hujan deras nampaknya menjadi pemicu sulitnya mengumpulkan anggota-anggota untuk berkompetisi.

Di balik kesulitan-kesulitan yang dialami para peserta, entah tentang anggota, pekerjaan, waktu, tempat, hujan, minimnya pelatih dan organis, terbatasnya pengalaman dan beberapa yang lain, rata-rata peserta betul-betul bersyukur karena mendapatkan dukungan para Romo dan Dewan Paroki yang nampaknya tidak setengah-setengah. Contoh paroki St. Yusup Blitar, begitu menerima surat dan proposal dari Komisi Liturgi Keuskupan Surabaya, Romo paroki Prima Novianto dan Romo Ronny langsung berminat dan bersemangat mengikutkan koor parokinya dalam kompetisi. Romo Ronny langsung sms ke panitia, menyatakan bahwa paroki St. Yusuf Blitar bersedia ikut, mohon didaftar. Padahal saat itu koornya belum terbentuk. Romo Prima Novianto pun dalam suatu kesempatan di Surabaya menganggap kompetisi ini sangat penting dan bagus untuk daerah agar bisa belajar dan menambah wawasan dalam hal pelayanan musik liturgi. Sambil guyon dengan panitia, beliau sempat nyeletuk,’’ lebih bagus lagi kalau setelah kompetisi, tim Musik Liturgi Komlit datang menjenguk koor-koor paroki saya di Blitar. Waaahh, pasti siiip!!” sambil tertawa lebar dan mengacungkan jempolnya ke arah salah satu panitia.

Begitu pula dengan paroki St. Petrus dan Paulus Rembang, Romo Candra sampai beberapa kali telpon panitia menyatakan partisipasinya dan datang sendiri ke sekretariat panitia Komisi Liturgi Surabaya Catholic Center jalan Bengawan 3 Surabaya. Bahkan tim paduan suaranya pun juga menginap di tempat yang tentunya sangat nyaman untuk kategori perumahan elit di Surabaya, yaitu di Galaxi Bumi Permai Surabaya. Rumah milik salah satu umat Katolik yang kebetulan juga berasal dari sana.

Tak kalah dengan paroki St. Yusup Blitar dan paroki St. Petrus dan Paulus Rembang, Romo paroki St. Mateus Pare Romo P. Ikwan Wibowo juga memberikan dukungan yang besar. Tim paduan suara yang terdiri dari perwakilan stasi-stasi di Pare digabung menjadi satu. Bahkan catatan panitia, paroki yang selama acara ini menginap di Rumah Retreat Hening Griya Jemursari ini, merupakan paroki yang paling tertib, disiplin dan administrasi paling lengkap dan rapi serta pertama kali mengumpulkan. Acungan jempol pantas diberikan untuk tim paduan suara St. Mateus Pare ini untuk segala kesiapannya dan semangat yang ditunjukkan dalam kompetisi ini.

Dalam Kompetisi paduan suara ini sengaja menghadirkan Dewan Juri dari luar Keuskupan Surabaya yaitu Bapak Yoseph Suryadi (pelatih dan juri di berbagai tempat, manajer Twilite Chorus bersama Addie MS Jakarta) , Bapak Albertus Wishnu (penyanyi seriosa, beberapa kali memenangkan lomba nyanyi, pelatih PSM UGM dan Atmajaya Yogyakarta), Bapak Budi Susanto (konduktor PS Gracioso Sonora Malang yang berkali-kali menjuarai lomba PS tingkat nasional dan internasional) yang tentunya sangat berpengalaman di bidang paduan suara, baik secara regional maupun nasional bahkan Internasional.

Berbagai tanggapan dan komentar datang dari pengamat musik liturgi dan para juri. Bapak P.Y. Kusuma sempat menyampaikan salutnya pada animo peserta yang cukup banyak, bahkan penonton yang setia menunggu pengumuman meski sudah berjam-jam menyaksikan kompetisi ini. Para juri pun sempat dibuat kagum dengan jumlah peserta yang menuju angka 24 tim, per tim tampil kira-kira 12 menitan. “Waaaah bisa lama sekali kompetisi ini nanti ya….! Saya juga sangat senang dengan kerja panitia yang sangat perfect (sempurna) dalam pelaksanaannya. Salut dan proficiat untuk panitia.” kata pak Yoseph Suryadi dari Jakarta. Bapak Albertus Wishnu juga sempat mengatakan,” Tim-tim di luar kota Surabaya sebenarnya banyak kelebihan, antara lain materi suara, sonoritas, semangat dan stamina yang bagus. Hanya perlu ditingkatkan teknik bernyanyi yang lebih baik, lalu perlunya mengenal dinamika dan harmonisasi lagu. Naaaah, ini tugas dan PR Tim musik liturgi Komlit Keuskupan Surabaya. “ Sementara juri lain, Pak Budi Susanto sangat yakin, kalau kompetisi semacam ini bila diadakan secara berkala 2 tahunan, pastilah 4 -5 tahun ke depan perkembangan paduan suara paroki-paroki akan dasyat dan luar biasa.

Semoga kompetisi betul-betul bisa memacu koor-koor paroki untuk berbenah dalam pelayanan musik liturgi, bukan hanya di saat untuk kompetisi saja. Kalah – menang tidak ada masalah, tetap semangat, pelayanan jalan terus, belajar dari pengalaman sangat penting untuk masa depan koor-koor kita. Justru ketika pelayanan mingguan dalam perayaan ekaristi itulah merupakan kompetisi sesungguhnya. Ukurannya adalah kesetiaan pelayanan, kebersamaan, kemauan untuk selalu belajar menciptakan liturgi yang benar, meningkatnya partisipasi umat dalam liturgi dan semakin berkualitasnya koor-koor di paroki kita masing-masing. Pialanya pun sangat jelas bisa dirasakan, hanya tidak nampak yaitu: SUKACITA Bersama YESUS. AMIN.
Proficiat untuk para peserta, para pemenang, para panitia, para donator dan sponsor, dan tim Komisi Liturgi. Mari Membangun pelayanan musik liturgi yang berkualitas di paroki-paroki Keuskupan Surabaya. Tetap memuji Tuhan selama-lamanya. Praise The Lord Forever!! (Yogi K)

PARA JUARA Kompetisi Paduan Suara Antarparoki Se-Keuskupan Surabaya 2009
Bidang Musik Liturgi Komisi Liturgi Keuskupan Surabaya
KATEGORI LAGU LITURGI KLASIK
Juara I Paroki St. Maria Tak Bercela Surabaya
Juara II Paroki St. Yohanes Pemandi Surabaya
Juara III Paroki St. Vincentius A Paulo Surabaya
Harapan I Paroki St. Yusup Surabaya
Harapan II Paroki Roh Kudus Surabaya
Harapan III Paroki Kristus Raja Surabaya

KATEGORI LAGU MARIA
Juara I Paroki St. Maria Tak Bercela Surabaya
Juara II Paroki St. Yusup Surabaya
Juara III Paroki St. Yohanes Pemandi Surabaya
Harapan I Paroki Roh Kudus Surabaya
Harapan II Paroki St. Vincentius A Paulo Surabaya
Harapan III Paroki Salib Suci Surabaya

KATEGORI LAGU LITURGI INKULTURASI
Juara I Paroki Kristus Raja Surabaya
Juara II Paroki St. Yusup Surabaya
Juara III Paroki St. Maria Tak Bercela Surabaya
Harapan I Paroki Salib Suci Surabaya
Harapan II Paroki Roh Kudus Surabaya
Harapan III Paroki St. Perawan Maria Gresik

Dirigen Terbaik : Ike Sinandang (Paroki St. Maria Tak Bercela Surabaya)
Juara UMUM : Tim Paduan Suara Paroki St. Maria Tak Bercela Surabaya)

A PRAYER OF ST. FRANCIS

1. A PRAYER OF ST FRANCIS
Lord make me an instrument of thy peace, where ther is hatred, let me sow love.
Where there is injury, thy pardon, Lord. Where there is doubt, let there be fauth.
Oh, Lord make me an instrument of thy peace. Where there’s despair, let me bring hope.
Where therer is darkness, let there be ligt. Where there is sadness, let there be joy.
O Divine Master, grant that I may not so much seek to be consoled as to console.
To be understood as to understand. To be loved as to love.
Oh, Lord make me an instrumenyt of thy peace. Where there is hatred, let me sow love.
For it is in giving that we receive, and it is in pardoning that we are pardoned.
And it is in dying that we are born to eternal life, to eternal life.
Lord make me an instrument of thy peace, an instrument of thy peace.
Amen.

Hal Penting Untuk Organis Gereja

Kinerja Pengiring Khususnya Organis1. Pengiring nyanyian hendaknya memainkan alat musiknya sedemikian rupa sehingga sungguh mendukung dan mengiringi nyanyian umat (dan tidak mendominasinya).
2. Organis, selain bertugas mengiringi nyanyian, juga bertugas menciptakan suasana yang sesuai, misalnya pada waktu menjelang awal ibadat, pada waktu persiapan persembahan, waktu ada saat kosong (mis. Waktu pembagian komuni, kalau tiada nyanyian) dan mengiringi umat waktu meninggalkan gereja.
Panduan Tugas Organis
1. Organ pipa dijunjung tinggi oleh gereja karena suaranya mampu menyemarakkan upacara ibadat secara mengagumkan, mengangkat hati umat ke hadapan Allah dan ke alam surgawi. Tetapi alat-alat musik lain dapat juga dipakai dalam ibadat dengan persetujuan pimpinan gereja setempat.
2. Alat-alat musik berfungsi mendukung para penyanyi, menyemarakkan nyanyian, memudahkan partisipasi umat dalam menyanyi dan menciptakan kesatuan hati antarumat yang berhimpun. Namun harus diusahakan jangan sampai bunyi alat musik menenggelamkan suara para penyanyi sehingga kata-kata yang diucapkan tidak terdengar jelas.
3. Kalau suatu bagian dilagukan secara nyaring oleh imam atau seorang pelayan berhubung dengan tugasnya, alat musik jangan dibunyikan. Jadi pemain alat musik hanya bertugas memberikan nada sebelum imam bernyanyi.
4. Bunyi alat musik mengungkapkan kemeriahan dan kegembiraan. Maka permainan alat musik secara instrumental tidak diijinkan pada masa Adven, Pra Paskah, Trihari Suci (mulai sesudah Gloria pada Kamis Putih sampai dengan Gloria pada Malam Paskah) dan dalam perayaan ekaristi Arwah.
5. Organis dan pemain alat musik lain diharapkan berpartisipasi penuh dalam merayakan ekaristi dan bukan hanya melulu menjadi tukang main saja.
6. Sedapat mungkin diusahakan adanya seorang organis atau pemain alat musik lain yang dapat mengiringi umat, paduan suara, solis dan mampu memainkan lagu instrumental pada saat menjelang perayaan Ekaristi untuk menciptakan suasana ibadat, pada saat persiapan persembahan, pada saat komuni untuk menciptakan suasana perjamuan/persekutuan serta mendukung saat hening, dan sesudah perayaan sebagai pengantar umat yang diutus. Kalau tidak, sekurang-kurangnya diusahakan organis atau pemain alat musik lain yang mampu mengiringi nyanyian umat.
7. Hendaknya dihindari penyajian musik-musik profan dalam ibadat.

(lihat Buku: Pedoman Berliturgi & Panduan Musik Liturgi Ekaristi,
Regio Jawa, 1996, Dioma Malang)
Catatan: Mengingat peran organis dalam ibadat sangat vital, maka perlu tanggung jawab masing-masing organis terhadap tugasnya dalam bentuk persiapan teknis yang matang:
 Peningkatan kualitas permainan, mis. Sering berlatih sendiri, mengikuti seminar, lokakarya, menjalin komunikasi dengan sesama organis, atau sharing antarorganis.
 Persiapan teknis sebelum bertugas, mis. Berlatih dengan paduan suara secara intensif.
 Menjalin komunikasi dengan dirigen / pelatih paduan suara sebelum dan saat bertugas.

Dirangkum oleh Ronny Kleden, S.S. & Yulius Kristanto, S.S.